Welcome to Sembodja Horseback Archery

"Menjalin Ukhuwah Dengan Rimayah."

Follow Us On Instagram Contact Us

Aktivitas Kami

Memanah

Salah satu cabang atletik yang banyak disebutkan dalam hadist Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam yang seharusnya semua kaum muslimin dapat menguasainya.

Read More

Berkuda

Satu-satunya jenis peliharaan yang dengan merawat dan melatihnya bisa mendapatkan pahala disisi-Nya dan minimal kaum muslimin menanamkan niat untuk memiliki seekor kuda.

Read More

Berenang

Salah-satu olahraga yang manfaatnya hamper menyentuh seluruh fungsi tubuh dimulai dari pergerakan badan hingga kepandaian dalam mengolah pernafasan.

Read More

Ukhuwah

Sembodja Horseback Archery sangat terbuka untuk menerima semua kalangan agar bisa mewadahi kaum muslimin untuk bisa mengamalkan sunnah memanah, berkuda dan berenang.

Read More

Recent Work

Kamis, 01 Oktober 2020

Rukun Dalam Memanah Menggunakan Horsebow

 

Imam Ibnu Qayyim Al-Jawziyah menyebutkan ada 4 rukun memanah. Yaitu, diurut secara logis, 


1. kekuatan, 

2. kecepatan, 

3. ketepatan, dan 

4. keselamatan.


Rukun ini hanya berlaku bagi pengguna alqaws Alwasithiyah (القوس الواسطية), busur tradisional yang lebih pendek dan secara fisik lebih ringan. Populer dengan nama "horsebow". Juga dinamai dengan Asiatic bows. Pemanah dengan busur ini dituntut untuk memenuhi rukun tersebut. 


1. rukun pertama, seorang pemula terlebih dahulu harus belajar teknik pegangan, kuncian 63 atau 69 (nocking), mengunci target atau aiming awal, menarik, anchor, rilis, khatra dan alfath (gerak lanjut). Pada teknik, kekuatan adalah pusarannya. Tanpa mempelajari teknik dengan benar, kekuatan itu akan tampak samar-samar dan menjauh. Sebuah busur yang digunakan dengan teknik yang berbeda, hasilnya akan berbeda.


Kekuatan adalah ruh memanah. Rasulullah mengulang tiga kali kata kekuatan untuk menafsirkan sebuah ayat tentang perintah Allah untuk mempersiapkan segala sesuatu yang kalian sanggupi. Ketauhilah, kata Rasulullah, bahwa kekuatan itu adalah rimayah (melempar). Arti dari rimayah adalah rama bil qaws wa nablih (melempar dengan busur dan anak panah).


Kekuatan itu ada pada busur. Sebuah riwayat yang dikutip Imam Ibnu Qayyim dari kitab Tarikhnya Thabari tentang Jibril yang membawa sebuah benda berwujud busur yang diserahkan kepada Adam Allahissalam dinamai "alquwwah minnallah." Sementara tali sebagai sesuatu yang dahsyat dari Allah azza wajjalla dan dua anak panah sebagai sesuatu yang dapat membunuh.


Mempelajari teknik memanah sama dengan menyingkap kekuatan itu. Dan itu adalah tahapan dasar dalam mempelajari ilmu memanah.


2. Rukun kedua adalah kecepatan. Pada tahapan ini seorang pemanah belajar melatih otot-otot tangannya. Ia harus mampu mengaitkan anak panah ke tali tanpa melihat (blind nocking), secepat mungkin. Dengan latihan ketat dan teratur, maka ia akan mampu melepaskan anak panah selama 2 detik dari wadah yang berada di punggung atau pinggang ke sasaran. Seorang pemanah mustahil bisa melakukan tembak cepat (fastshooting) dengan baik bila blind nocking tidak dikuasai.


3. Rukun ketiga adalah ketepatan. Tahapan ini membutuhkan kesatuan antara hati, pikiran dan kearifan/tawadhu'. Seorang pemanah akan sangat sulit secara konsisten memanah dengan tepat, bila hati dan pikirannya tidak menyatu. Ini butuh waktu, proses latihan ruhiyah yg perlu istiqamah dan sabar.


Sebuah studi kasus menunjukkan hasil antara seorang pemanah perempuan dan laki-laki yang melakukan latihan dengan durasi waktu yang sama. Saat ujian akurasi, ketepatan, pemanah perempuan mencatatkan hasil scoring jauh lebih tinggi dibanding pemanah laki-laki. Anda, pembaca, juga bisa menguji atau membuktikannya sendiri.

Kenyataan ini menjelaskan bahwa perempuan lebih cepat menyatukan hati dan pikirannya.


4. Rukun keempat, adalah kesalamatan. biasanya, rukun keempat ini akan terpenuhi dengan sendirinya bila rukun 1, 2, dan 3 sudah dilalui dengan baik.

Maka, dengan mempelajari horsebow, pandangan bahwa memanah itu adalah olahraga statis akan hilang dengan sendirinya.


Sembodja Horseback Archery "Menjalin Ukhuwah Dengan Rimayah"


untuk membaca artikel aslinya bisa klik disini

Jumat, 25 September 2020

Mengenal Para Pemanah di Era Rasulullah

 

Panahan merupakan salah satu seni furusiyah (keprajuritan) yang ada dalam sejarah peradaban Islam. Rasulullah Shalallahu'alaihi Wasallam pun menjadikan seni ini sebagai salah satu keutamaan yang dianjurkan bagi kaum Muslimin.

Hadis yang bersumber dari Uqbah bin Amir al-Juhani Radiallahu Anhu menjelaskan tentang sabda Rasulullah mengenai panahan. 

"Dan persiapkan untuk mereka apa yang kalian mampu berupa kekuatan. Ketahuilah bahwa kekuatan itu adalah memanah. Ketahuilah bahwa kekuatan itu adalah memanah. Ketahuilah bahwa kekuatan itu adalah memanah!" (HR Muslim).

Tidak kurang, dalam hadis yang bersumber dari Sa'ad bin Abi Waq qash, Rasulullah Shalallahu'alaihi Wasallam bersabda, 

"Hendaknya kalian memanah karena itu permainan yang paling bagus bagi kalian." (HR ath-Thabrani). 

Pada masa kenabian Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam juga memiliki beberapa pemanah yang terkenal punya kemampuan mumpuni. Mereka memiliki peran penting dalam menegakkan panji-panji Islam ke seantero jazirah Arab.

Irvan Setiawan Mappaseng dalam Seni Memanah menyebutkan beberapa sahabat Rasulullah Shalallahu'alaihi Wasallam yang terkenal memiliki keahliah panahan. 

1. Sa'ad bin Abi Waqash. Lelaki ketiga yang memeluk agama Islam ini kerap menghabiskan waktu untuk memperbagus anak panah dan busurnya serta mengasah kemampuan memanah.
Ia merupakan sahabat pertama yang menembakkan anak panah dalam Jihad fi Sabilillah. Pada peristiwa Uhud dia menembakkan seribu anak panah. Rasulullah Shalallahu'alaihi Wasallam sendiri mengambilkan anak panah dari wadahnya untuk Sa'ad. Rasulullah Shalallahu'alaihi Wasallam pun mendoakan Sa'ad dengan kalimat, 

"Ya Allah, tepatkan lemparan panahnya dan kabulkan doanya." (HR Hakim).

Pada zaman kekhalifahan Umar bin Khattab, Sa'ad memimpin pasukan kaum Muslimin untuk menghancurkan pasukan Sassaniyah dalam perang Qadisiyah. Kekalahan ini menjadi tonggak awal runtuhnya dinasti Sassaniyah setelah empat abad berkuasa.

2. Abu Thalhah Al Anshari. Sahabat bernama asli Zayid bin Sahl an-Najari ini merupakan seorang Anshar dari suku Bani Khazraj di Madinah. Dia dikenal sebagai ahli panah. Dengan keahliannya itu, Abu Thalhah melindungi Rasulullah dalam peristiwa Uhud. Dia bisa mematahkan dua sampai tiga busur dalam Perang Uhud karena tembakannya yang sangat keras.

3. Zubayr bin Al Awwam merupakan sepupu Rasulullah Shalallahu'alaihi Wasallam. Ibundanya, Shafiyyah, tak lain adalah bibi Rasulullah Shalallahu'alaihi Wasallam. Zubayr lahir di Makkah dan menjadi yatim sejak kecil. Ibunya mendidiknya dengan keahlian furusiyah. Dia berharap, Zubayr menjadi seorang yang beradab dan menjadi pemimpin gagah berani. Zubayr diriwayatkan mampu menembakkan anak panah tepat melewati lubang mata pada topeng yang biasa digunakan oleh prajurit. Dia tercatat mengikuti semua ekspedisi Rasulullah.

4. Uqbah bin Amir Al Juhani berasal dari pedalaman Madinah. Dia merupakan seorang penggembala kambing lugu yang kemudian menjadi panglima dan salah satu gubernur pada zaman kekhalifahan Muawiyah. Uqbah merupakan seorang ahli panah yang paling banyak menyampaikan riwayat tentang kegiatan panahan. Di antaranya, yakni hadis tentang memanah adalah kekuatan, larangan bosan dan meninggalkan panahan, anjuran memanah dan berkuda, dan hadis lainnya.

Sembodja Horseback Archery "Menjalin Ukhuwah Dengan Rimayah"

Artikel ini di himpun dari sini


Kamis, 24 September 2020

Traditional Turkish Archery (Panahan Tradisional Turki)

Pelatih dan peserta pelatihan dalam sesi pelatihan, yang disebut 'Meşk'

Panahan Tradisional Turki mencakup didalamnya prinsip, ritual, dan praktik sosial, keahlian dalam menggunakan peralatan tradisional, disiplin memanah, dan teknik shooting anak panah yang telah berkembang selama berabad-abad.

Dalam panahan tradisional Turki, ada berbagai jenis disiplin ilmu yang dilatihkan dengan latihan gorund dan menunggang kuda. Para praktisi berlatih secara individu atau kolektif untuk meningkatkan keahlian/keterampilan meraka, melakukan shooting individu dan ikut serta dalam kompetisi festival atau event.

Ritual Serah Terima, disebut 'kabza alma töreni' (upacara serah terima)

Para pengrajin panahan tradisional merupakan kunci dari elemen ini. Peralatan tersebut dibuat dengan bahan baku seperti pohon yang tumbuh pada kondisi iklim tertentu, dataran tinggi, lem organik, tanduk, urat, sutra dan kulit.

Ercan Özek (pembuat busur)

Bahan baku dan peralatan di studio pembuat busur Ercan Özek

Oleh karena itu, pengrajin harus memiliki pengetahuan lanjutan tentang alam, termasuk jenis tumbuhan, hewan, dan iklim. Perlengkapan panahan pada umumnya dihiasi dengan kaligrafi, ornamen dan marquety. 

Bahan mentah dan peralatan di studio pengrajin Zihgir Orhan Parlaği

Bahan baku dan peralatan di gudang pembuatan Zihgir Bekir Büyüksındır

Pengrajin yang terlibat dalam pengerjaan peralatan tradisional juga memainkan peran penting dalam menjaga elemen(mewariskan), dengan keterampilan yang telah dimiliki oleh pengrajin(master) akan diturunkan kepada orang magang atau melalui pembelajaran mandiri.

Puta (target) menembak di Kompetisi Provinsi Çanakkale Biga

Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah peserta pemanah dan pelatihan untuk wanita terjadi peningkatan luar biasa. serta pengingkatan yang signifikan dalam jumlah organisasi non-pemerintahan yang terllibat dalam panahan di berbagai wilayah turki. 

Pemanah berkuda dengan pakaian dan peralatan tradisional

Para pemanah menembakkan panah melalui cincin mereka dalam upacara pernikahan

Pembawa dan praktisi memastikan kelangsungan hidup elemen panahan ini dengan mengadopsinya agar sesuai dengan kondisi kontemporer.

Artikel ini di terjemahkan dari website aslinya UNESCO disini

Sembodja Horseback Archery "Menjalin Ukhuwah Dengan Rimayah"


Rabu, 23 September 2020

Membentuk Generasi Rabbani Dengan Memanah

 

Generasi yang sekarang akan di gantikan dengan generasi selanjutnya, dan hal ini pasti akan terjadi. Tentu harapan kita semua agar generasi penerus kita adalah orang-orang yang jauh lebih baik dari pada kita. Tapi tidak ada yang tau apakah pergantian generasi ini akan jadi lebih baik atau lebih buruk kedepannya, dan semua itu tergantung pada cara kita saat ini dan ikhtiar kita kepada Allah Subhanahu' Wata'ala dalam mempersiapkan calon generasi penerus kita yang akan datang.

Jika calon penerus kita dipersiapkan dengan baik insya Allah akan menghadirkan suatu generasi yang lebih baik. begitupun sebaliknya, jika kita tidak serius dan tidak memperdulikan kebutuhan akan pendidikan yang baik kepada calon penerus generasi kita, maka kondisi kedapannya bisa jadi akan jauh lebih buruk lagi.

Dengan memperhatikan kondisi pada akhir-akhir ini, jelas terlihat adanya demoralisasi (penurunan akhlak) di masyarakat khususnya pada kalangan anak-anak dan pemuda. Kejahatan dan kekerasan hampir menjadi konsumsi kita setiap hari melalui media massa dan media sosial. Kasus narkoba, kejahatan, tawuran dan yang lagi trend saat sekarang ini adalah penggunaan aplikasi sosial media yang tanpa memperdulikan baik dan buruk dari postingannya demi untuk viral dan terkenal secara instan.

selain itu, arus informasi yang diterima hampir tanpa batas dan dapat di akses oleh siapa saja dan dimana saja. sehingga menyebabkan banyak konten/berita yang tidak sepantasnya untuk dikonsumsi oleh anak-anak menjadi dapat mereka akses juga dengan sangat mudahnya.

Salah satu program yang di jalankan oleh Sembodja Horseback Archery ialah, mengajak dan merangkul pada kaum muslimin untuk banyak menyibukkan dengan kegiatan-kegiatan bermanfaat salah satunya dengan memanah. terutamnya untuk anak-anak, sehingga mereka bisa jauh lebih banyak menghabiskan waktu dengan kegiatan-kegiatan sunnah namun tetap mereka bisa menikmatinya.

Sembodja Horseback Archery setiap beberapa bulan sekali mengadakan turnament internal untuk membentuk mental sportif dan kompetitif kepada anak-anak dengan turnament panahan. agar diharapkan dengan mental sportif dan jiwa kompetitif mereka yang telah terbentuk, sehingga kedepannya dapat melawan badai fitnah yang lebih besar dimasa yang akan datang.

Olahraga panahan ini sendiri bisa menjadi bahan pertimbangan kepada orang tua untuk tidak ragu-ragu mengajarkan kepada anaknya untuk latihan memanah, sebagaimana sabda Rasulullah dalam hadistnya,

”Ajarilah anak-anak kalian berkuda, berenang, dan memanah,” (HR Bukhari, Muslim)

Walaupun pada dasarnya semua olahraga (mubah) bisa menjadi bernilai pahala dan berkah selama hal itu di niatkan untuk menjaga stamina dan kesehatan tubuh agar kita tetap mampu menjalanakan ibadah Kepada Allah Subhanahu Wata'ala, namun alangkah indahnya jika kita mendahulukan perkara-perkara yang sudah ada tuntunannya didalam hadist-hadist Rasulullah Shalallahu 'alaihi Wasallam. Wallahu' A'lam

Sembodja Horseback Archery "Menjalin Ukhuwah Dengan Rimayah"


Senin, 21 September 2020

7 Manfaat Olahraga Panahan untuk Kesehatan

Meskipun olahraga panahan terlihat minim gerakan karena hanya berdiri dan membidik tujuan, olahraga yang sudah ada sejak zaman Paleolitik ini memiliki manfaat yang bagus untuk tubuh. Berikut beberapa keuntungan yang bakal Anda dapat dengan melakukan olahraga panahan:

1. Menguatkan tubuh bagian atas

Olahraga panahan menempatkan tekanan pada otot-otot kedua lengan serta dada, bahu, dan punggung. Mirip dengan angkat beban, tekanan ini akan ditahan selama beberapa detik sebelum pemanah melepaskan anak panahnya. Dengan pengulangan, tekanan menarik dan melepaskan tali busur, dapat menguatkan otot tubuh bagian atas.

2. Mengontrol keseimbangan

Keseimbangan sangat penting untuk keberhasilan dalam memanah karena Anda harus dapat menahan tubuh saat membidik dan bersiap melepas tembakan. Berlatih memanah membantu Anda untuk mendapatkan kontrol atas keseimbangan saat sedang fokus membidik target. Semakin banyak Anda berlatih, semakin otot inti Anda terbiasa untuk menyeimbangkan tubuh.

3. Melatih koordinasi

Koordinasi paling utama dalam memanah adalah mata dan tangan. Olahraga panahan melatih tangan Anda untuk bekerja bersama saat melakukan tugas yang berbeda, yaitu membidik dan menembakkan panah berdasarkan apa yang mata lihat. Semakin banyak Anda berlatih, semakin baik koordinasi Anda.

4. Menyehatkan jantung

Dalam pertandingan, pemanah dapat berjalan sejauh 8 km saat melakukan pengecekan hasil tembakan. Meski aktivitas berjalan ini dilakukan dalam interval pendek, efek kumulatif dari berjalan di seluruh kompetisi dapat meningkatkan kesehatan jantung, kekuatan otot, dan kekuatan kaki. Anda akan mendapatkan beberapa manfaat ini bahkan selama latihan, karena Anda akan menghabiskan banyak waktu untuk berjalan mengambil kembali panah.

5. Membuat Anda lebih fokus

Fokus penting untuk kesuksesan sebagai pemanah, dan mengembangkan fokus dapat berdampak positif pada kesehatan mental Anda. Semakin Anda terfokus pada target, semakin mudah bagi Anda untuk menjernihkan pikiran dan membidik secara tepat, baik dalam praktik maupun dalam pertandingan. Keterampilan ini juga akan membantu Anda menghadapi situasi-situasi stres dan menekan dalam hidup.

6. Meningkatkan kepercayaan diri

Dalam panahan, Anda bisa bersaing dengan yang lain atau melawan diri sendiri. Akan tetapi, olahraga ini bukan hanya tentang melepaskan busur panah. Meningkatkan performa Anda dengan latihan yang rutin dan disiplin juga membangun kepercayaan diri.

7. Relaksasi

Danika Yarosh, seorang aktris asal Amerika Serikat yang menggeluti olahraga panahan, mengatakan bahwa panahan bisa menenangkan dan menghilangkan stres. Melepaskan panah, melihat busur terbang, dan mendengarnya sampai di bulatan target dinilai Yarosh dapat membantu menghilangkan stres.

Artikel ini di kutip dari klikdokter.com

Melatih Kesabaran dan kefokusan dengan olahraga sunnah

Kang Tris
”Ajarilah anak-anak kalian berkuda, berenang, dan memanah,” (HR Bukhari, Muslim).
”Lemparkanlah (panah) dan tunggangilah (kuda).”(HR Muslim)

MEMANAH, adalah salah satu olahraga yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Dari hadits tersebut, terlihat dengan jelas bahwa memanah memiliki kaitan yang sangat erat dengan peradaban Islam.

Pada masa Rasulullah dan khulafaur rasyidin, panah dan memanah menjadi sarana penting untuk berperang. Keahlian memanah memberi sumbangsih besar kepada kaum Muslimin dalam memetik kemenangan di berbagai medan perang.

Dalam kisah yang lain, kepiawaian memanah diyakini menjadi kunci kemenangan pasukan yang dipimpin Sultan Muhammad Alfatih saat berjuang merebut Konstatinopel pada abad ke-14.

Dalam operasi penaklukan itu, pasukan Sultan Muhammad terlebih dahulu berenang mengarungi Selat Bosphorus, kemudian berkuda sembari melepaskan ribuan anak panah untuk mengobrak-abrik pasukan musuh. Akhirnya, kemenangan pun diperoleh.

Sejarah Islam menyatakan, Allah SWT mengutus Malaikat Jibril untuk memberikan busur dan dua anak panah kepada Nabi Adam. Busur dan anak panah itu kemudian digunakan untuk membunuh seekor burung yang mencuri tanaman milik Adam (Republika, 19/10/2015: Alasan Panahan Tempati Posisi Istimewa dalam Islam).

Tak hanya Nabi Adam, tetapi Nabi Muhammad pun merupakan sosok yang andal dalam hal memanah. Bahkan, di Istana Topkapi, Istanbul, Turki, tersimpan tiga buah anak panah yang diyakini milik Nabi Muhammad.

Selain erat dengan peradaban Islam, memanah ternyata memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan, baik itu fisik maupun mental. Berikut sepuluh manfaat melakukan olahraga panahan sebagaimana disitat dari Hello Sehat:

1. Meningkatkan koordinasi tangan dan mata, serta keseimbangan.

2. Meningkatkan fleksibilitas tangan dan jari.

3. Membangun kekuatan tubuh.

4. Meningkatkan kesabaran.

5. Meningkatkan fokus.

6. Membangun kepercayaan diri.

7. Merupakan olahraga sosial.

8. Merupakan bentuk latihan kebugaran.

9. Merelaksasi tubuh.

10. Merupakan olahraga yang dapat dimainkan semua orang.

“dari Hatim bin Laits Al Jauhari, ia berkata: Yahya bin Hammad menuturkan kepada kami, ia berkata: Abu ‘Awwanah menuturkan kepada kami, dari Abdul Malik bin ‘Umair, dari Mush’ab bin Sa’ad, dari ayahnya (Sa’ad bin Abi Waqqash radhiallahu’anhu) ia berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: ‘hendaknya kalian latihan menembak karena itu permainan yang paling bagus bagi kalian.‘”

Hadits-Hadits Keutamaan Memanah

 


Akhir-akhir ini, olahraga memanah mulai digalakkan oleh sejumlah pihak dan bahkan diadakan berbagai kompetisi. Faktor terbesar karena sejumlah hadits menyebutkan, bahwa di antara olahraga yang disunnahkan adalah memanah, berkuda dan berenang.
Berikut ini Redaksi Tajuklombok. Com menyajikan hadist-hadits yang berkaitan dengan keutamaan panahan:


1. Tiga golongan yang dimasukkan kedalam surga karena satu anak panah
Dari Uqbah bin ‘Amir dia berkata telah bersabda rasulullah : Sesungguhnya Allah Azzawajalla akan memasukkan dengan satu anak panah 3 golongan kedalam surga : 

1. pembuatnya yang mengharapkan kebaikan tatkala membuatnya 

2. pemanahnya 

3. orang yang mempersiapkannya. 

maka memanahlah dan berkendarahlah dan kalian memanah lebih saya sukai dari pada kalian berkendara,  dan setiap permainan adalah bathil, tidak ada permainan yang terpuji kecuali tiga hal: 

1. seorang melatih kudanya ( berkuda ). 

2. candaan bersama istrinya. 

3 dan memanah. 

maka sesungguhnya semua itu adalah Haq (kebaikan). dan barangsiapa yang meninggalkan (latihan) panah maka sungguh dia telah meninggalkan nikmat atau mengingkari kenikmatan (Shahih riwayat Sunan Abu Daud Athabarani.)

2. Kebiasaan para nabi
Bahwasanya nabi shallahu alaihi wa sallam bersabda memanahlah kalian wahai keturunan isamail alaihis salaan karna sesungguhnya bapak kalian adalah pemanah ( Shahih Bukhari)

3. Larangan meninggalkan latihan panah
Dari Uqbah bin Amir dia berkata telah bersabda Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam  barangsiapa yg telah berlatih panah kemudian meninggalkannya maka dia bukan  golongan kami. atau dia telah bermaksiat (Shahih Muslim)
– dalam riwayat Atthabarani nikmat yang dia sia siakan
– dalam riwayat lain maka dia telah mengingkari nikmat yg diberikan padanya

4. Memanah dijalan Allah seperti membebaskan budak kena sasaran atau tidak kena
Dari Amru bin Abasah berkata saya mendengar Rasulullah bersabda barangsiapa yang memanah dengan satu anak panah dijalan Allah Azzawajalla dia mengenai musuh atau tidak mengenai musuh maka dia seperti membebaskan budak ( HR. Tirmidzi, ini lafaz An-Nasaai)

5. Kalau mengenai musuh dia mendapat derajat disurga dan antara derjat yang satu dengan yang lainnya sejarak 500 tahun.

Dari Abdullah bin Mas’ud dia berkata telah bersabda Rasulullah barangsiapa mengenai musuh dengan anaka panah maka dia mendapat derajat disurga. mereka bertanya wahai Rasulullah dan bagaiman derajat itu beliau bersabda antara dua derajat satu sama lain sejarak lima ratus tahun (ahmad, dan ini lafazd atthabarani)

6. Setiap langkah antara tempat memanah dengan target terdapat kebaikan
Dari Abu Darda dia berkata bersabda Rasulullah barangsiapa yang berjalan diantar dua jarak maka setiap  langkah adalah kebaikan ( Atthabarani)

Credit dari Majalahayah.com yang diringkas dari kitab Furusyah Muhammadiyah Arman Abu Najwa. (TL/Red).

Our Blog

100 Arrows
Shoot arrows daily on average
29 Members
Menjalin Ukhuwah dengan Rimayah
15 Trophys
Trophy as an appreciation

Our Team

Umar Al Jawani
Ketua
Yusuf
Sekertaris
Abu Faris
Bendahara
Khalid
Divisi Pelatihan dan Lomba
Mudzakkir
Humas
Didik Trapsilos
Divisi Sarana dan Prasarana
Nurekhwan
Divisi Pembinaan dan Prestasi
Khalid
Divisi Pelatihan

Contact

Talk to us

Sembodja Horseback Archery adalah club panahan yang fokus pada Bidang Horsebow dan Berkuda yang berdiri dibawah naungan PERDANA Jawa Tengah dan telah dilegalisasi oleh PORDASI.

Address:

Karangrejo Selatan No. 22 RT 03/03, Kelurahan Tinjomoyo, Semarang

Work Time:

Everyday from 07.00 to 11.00 and 15.00 to 17.30

Phone:

0852 9884 4416

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Rukun Dalam Memanah Menggunakan Horsebow

  Imam Ibnu Qayyim Al-Jawziyah menyebutkan ada 4 rukun memanah. Yaitu, diurut secara logis,  1. kekuatan,  2. kecepatan,  3. ketepatan, dan ...